Seringkali kita mendengar sebuah Investasi bodong
disebutkan menggunakan skema PONZI, apa sebenarnya skema PONZI itu? Ternyata
itu berasal dari nama seorang penipu terkenal,
yakni Mr Carlos Ponzi. Dalam kesempatan ini mari mari kita bahas mengenai ciri-ciri dan cara kerja Skema Ponzi.
Skema Ponzi terjadi ketika
kita melihat dua kegiatan tersebut:
1. Perancang program menggunakan uang dari investor
sendiri untuk membayar bunga “investasi” mereka, sambil menyakinkan mereka
untuk tetap mempertahankan dana investasi mereka.
2. Perancang program mencari investor baru dan
menggunakan uang mereka untuk membayar kepada investor lama.
Semakin besar bunga yang dijanjikan, semakin besar
kebutuhan perancang program untuk menemukan partisipan baru. Semakin cepat masa
jatuh tempo yang dijanjikan, semakin cepat perancang program harus menemukan
investor baru. Skema permainan Ponzi tidak mungkin bertahan
terlalu lama karena keterbatasan jumlah partisipan di wilayah geografis
manapun. Skema ini dapat berumur lebih panjang jika perancang program sanggup
membangun sumber pendapatan baru di wilayah lain setelah partisipan di suatu
wilayah sudah mencapai tingkat maksimal.
Namun, pada akhirnya, pada suatu ketika semua skema
Ponzi pasti akan runtuh. Pertanyaannya hanya satu: Kapan?
Berikut adalah sebuah ilustrasi bagaimana skema
Ponzi bekerja di zaman sekarang:
Contoh Pertama
Anda mengaku sebagai seorang pengusaha peternakan
ayam. Anda membuat perhitungan bisnis peternakan ayam dan menemukan bahwa untuk
setiap juta rupiah yang diinvestasikan, Anda bisa mendapatkan keuntungan 400%
dalam setahun. Setelah itu, Anda mulai mengundang orang-orang untuk
mendengarkan presentasi Anda. Anda menawarkan kepada mereka bunga 25% setiap 3
bulan atas dana investasi mereka.
Ketika orang mulai menginvestasikan uang mereka,
Anda secara aktif masih terus mencari investor baru. Saat masa 3 bulan sampai,
Anda menggunakan uang investor sendiri untuk membayar mereka. Proses ini
dilanjutkan selama yang Anda bisa sampai Anda tidak sanggup membayar para
investor lagi.
Di contoh di atas, perancang program tidak memiliki
niat untuk mengembangkan peternakan ayam sejak awal. Namun skema Ponzi tidak
selalu seperti itu. Kadang-kadang, perancang program bisa jadi benar-benar
melaksanakan rencana bisnis yang dia buat. Namun, di tengah jalan, bisnisnya
gagal dan dia menemukan bahwa keuntungan dengan mengembangkan skema Ponzi
ternyata lebih menguntungkan dibanding dengan rencana bisnis awalnya. Akhirnya,
dia berpindah haluan dan fokus pada pencarian investor baru dan mengabaikan
rencana bisnis awalnya.
Demikian sedikit gambaran mengenai Skema Ponzi semoga bisa menambah wawasan agar bisa lebih berhati-hati terutama di bisnis online.
ADS HERE !!!